Bak kata Ramly Sarip .. antaranya - Jangan kau pandang bibir yang manis..Jangan kau pandang wajah yang indah..Aku menulis bukan kerna nama..Kerna sifat kasih..Kita sama semuanya sama..Apa yang ada hanyalah kehidupan..Jangan kau dengar puisi dusta..Dengarkanlah puisi di pusaka..Yang telah turun temurun hari ini...
Apakah kita suka dipanggil Hoi..Hoi? Tentu kita melentingkan. Bak kata Singh Jaga dalam cerita Seniman Bujang Lapok .. apa ingat kita nih kayu ka batu ka panggil Hoi..Hoi.
Apakah kita suka dipanggil Hoi..Hoi? Tentu kita melentingkan. Bak kata Singh Jaga dalam cerita Seniman Bujang Lapok .. apa ingat kita nih kayu ka batu ka panggil Hoi..Hoi.
Kali ini aKoo nak merepek. Oleh itu, kepada sesapa yang teringin nak baca posting nih, harap abaikan kemerepekan aKoo kalau tak mahu percaya, dan jangan ambil kisah kalau percaya pon. Seperti biasa, makna kata, poie laa cari sumber yang kamu percaya bulat² kalau tak percaya yang nih..Ada aKoo Kesah.. heehee
Mungkin senang bila kita tak tahu, bila kita sedang bersembang, bermesyuarat, pidato, bertengkar sekali pon, senang saja kalau disebut "Apa nama".."What U call it". Senangkan gitu. Kelemahan terserlah bila tak tahu nama tu kita tergagap-gagap "Ermm..ermm". Apalagi yang mendengarnya pon tercangak-cangak.
So, apa ada pada nama? Apa ada pada si Polan.. si Anu? Remeh jer kan. Tapi kenapa setiap seruan perlu ada nama. "Aku seru 'Si Polan/Si Anu' datang kepada ku".
Namalah membayangkan apa itu sesuatu sifat dan perangainya sesuatu. Bila disebut saja nama, kita dah tau apa sifat dan perangai sesuatu itu. BESI. Kita dah tau sifatnya keras dan dah terbayang perangainya macamana kalau kena kepala..heehee. Tapi..
Tapi .. bila disebut Nama .. walaupon kita rasa kita tau, tapi sebenarnya kita tak tahu. Heehee. Walaupon kita rasa kita kenal, sebenarnya kita tak kenal.
Pentingnya Nama kerana menjuruskan pada sesuatu. Tapi hanya tahu apakebendanya pon tentu kita tahu tapi blom tentu kita kenal.
Bila disebut Barrack Obama. Terus kita tahu presiden Amerika tapi setakat tahu dan blom tentu kita kenal. Bila disebut Duri, kita tahu ianya tajam dan kalau tercucuk memang sakit. Bila disebut Allah, kita tahu Ia adalah Tuhan orang Islam. Tapi semua di atas, apakah benar kita kenal. Tahu nama tak semestinya kita kenal walaupun dapat kita agak² akan sifat dan perangainya nama tersebut.
Jadi benarkah kita kenal Allah? Boleh kenal Allah? Yang Maha Ghaib tak nampak di mata. Kita tahu Allah ada 3,000 nama. Banyak tu. Sedangkan nama sendiri pun belum tentu kita kenal diri sendirikan.
Mungkin senang bila kita tak tahu, bila kita sedang bersembang, bermesyuarat, pidato, bertengkar sekali pon, senang saja kalau disebut "Apa nama".."What U call it". Senangkan gitu. Kelemahan terserlah bila tak tahu nama tu kita tergagap-gagap "Ermm..ermm". Apalagi yang mendengarnya pon tercangak-cangak.
So, apa ada pada nama? Apa ada pada si Polan.. si Anu? Remeh jer kan. Tapi kenapa setiap seruan perlu ada nama. "Aku seru 'Si Polan/Si Anu' datang kepada ku".
Namalah membayangkan apa itu sesuatu sifat dan perangainya sesuatu. Bila disebut saja nama, kita dah tau apa sifat dan perangai sesuatu itu. BESI. Kita dah tau sifatnya keras dan dah terbayang perangainya macamana kalau kena kepala..heehee. Tapi..
Tapi .. bila disebut Nama .. walaupon kita rasa kita tau, tapi sebenarnya kita tak tahu. Heehee. Walaupon kita rasa kita kenal, sebenarnya kita tak kenal.
Pentingnya Nama kerana menjuruskan pada sesuatu. Tapi hanya tahu apakebendanya pon tentu kita tahu tapi blom tentu kita kenal.
Bila disebut Barrack Obama. Terus kita tahu presiden Amerika tapi setakat tahu dan blom tentu kita kenal. Bila disebut Duri, kita tahu ianya tajam dan kalau tercucuk memang sakit. Bila disebut Allah, kita tahu Ia adalah Tuhan orang Islam. Tapi semua di atas, apakah benar kita kenal. Tahu nama tak semestinya kita kenal walaupun dapat kita agak² akan sifat dan perangainya nama tersebut.
Jadi benarkah kita kenal Allah? Boleh kenal Allah? Yang Maha Ghaib tak nampak di mata. Kita tahu Allah ada 3,000 nama. Banyak tu. Sedangkan nama sendiri pun belum tentu kita kenal diri sendirikan.
Dan DIA telah mengajarkan Nabi Adam, akan segala NAMA benda-benda dan gunanya, kemudian ditunjukkannya kepada malaikat lalu ia berfirman: "Terangkanlah kepadaKu nama benda-benda ini semuanya jika kamu golongan yang benar".
Al Baqarah 2 : 31
Itu yang diajar oleh Allah sendiri kepada Nabi Adam. Diajarkan juga cara menggunakannya. Kalau dah tahu namanya dan dah kenal bendanya, barulah tahu menggunakannya. Tapi dah berapa ratus ribu tahun jaraknya antara Nabi Adam dan kita. Dipisahkan pula oleh Banjir Besar yang menutupi dunia. Berapa banyak nama² yang telah hilang. Berapa banyak kegunaan yang telah hilang? Berapa banyak pula yang cuba diselindungkan dari kita?
Jadi, bagaimana kita nak kenal Allah kalau nama²-Nya pun kita tak tahu. Bagaimana nak kenal kalau kita hanya tahu nama-Nya, tahu makna-Nya sahaja tapi tak tahu apakah nama² itu menjurus kepada-Nya.
Nak kenal? Senang sahaja tapi sanggupkah? Takut? Terpulanglah. Nak ikut? Kamu sendiri mempunyai agenda tersendiri, rasanya mudah tapi kebanyakannya tak sanggup. Bila dah tahu nama-Nya, akan tahu Dia, akan kenali Dia, Tiada apa pun yang dapat mengatasi dirimu itu.
Alangkan Malaikat² sendiri tidak akan sanggup mengatasi. Tapi hampir semua tidak akan sanggup untuk tahu 'Nama-nama' itu kerana pembawaan yang sedang diamali sekarang. Pembawaan yang digaruk diolah oleh pembisik durjana.
Tepuk Dada Tanya Selera. Kalau tak mahu tahu .. biarkan diri tu mengelamun sentiasa. Dah tu jangan nak salahkan orang lain.